a. Teori A-B-X dari Newcomb
Pendekatan Newcomb terhadap komunikasi bersifat psikologis, berkaitan
dengan interaksi manusia yang cenderung kepada terbentuknya jaringan
kelompok. Teori ini memusatkan perhatian
pada pola hubungan yang ada di antara 2 individu dalam berinteraksi dan pada
objek yang mempengaruhi interaksi di antara mereka. ( Sumadil dilla )
Dan buku : Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaa di Negara-negara Dunia ketiga oleh Amri Jahi
CONTOH :
A dan B merupakan teman dekat yang sama-sama ingin mendapatkan nilai yang
bagus dalam quiz
A= aku
yang suka menonton konser
B= dia yg
tidak suka menonton konser
X= mendapatkan nilai yang bagus dalam quiz,
karena A menghargai B dan juga mempunyai orientasi terhadap X yaitu nilai
yang bagus dalam quiz, maka A tidak terlalu mempengaruhi si B untuk mengajaknya
menonton konser karna B pun ingin mempunyai nilai yang bagus.
b. Teori perbandingan social dari
festinger
Teori atau pendekatan perbandingan social mengemukakan bahwa tindak
komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan dari individu
untuk membandingkan sikap, pendapat, dan kemampuannya dengan individu lain. (Sumadil
dilla)
Dan buku : Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaa di Negara-negara Dunia ketiga oleh Amri Jahi
CONTOH :
Kasus ini
terdapat pada sekelompokan mahasiswa yang memiliki perbandingan dalam hal
prinsip, lingkungan social, ketertarikan. Kelompok A memiliki lingkungan social yang
biasa saja, seperti orang-orang pada umumnya, dan mereka memiliki ketertarikan
terhadap music-musik, atau apapun yang berbau korea, sedangkan kelompok B
memiliki lingkungan social yang bisa dibilang memiliki tingkat social yang
tinggi dan berada di kalangan menengah atas, dan mereka memiliki ketertarikan
terhadap music-musik barat. Dalam suatu kelompok itu timbulah suatu
pertentangan, yaitu kelompok B merasa tidak menyukai apa yang dilakukan kelompok
A, termasuk dalam hal ketertarikan terhadap musik korea itu, mereka merasa
musik seperti itu bukan level mereka, begitu juga dengan perbedaan prinsip dan
sebagainya. Kelompok B membandingan status sosialnya dengan kelompok A, dan
terbukti satu sama lain tidak memiliki kecocokan. Hal ini menyebabkan suatu
komunikasi yang tidak mengalami persetujuan dan tidak memiliki keseimbangan
antar kelompok dengan kelompok lain . selain itu juga ada beberapa factor, manusia
mempunyai dorongan untuk mengevaluasi diri mereka sendiri dengan memeriksa
opini dan kemampuan mereka dibandingkan dengan orang lain. Ia menambahkan bahwa
kecenderungan untuk membandingkan diri dengan beberapa orang tertentu lainnya
berkurang sebagai perbedaan antara pendapat ataukemampuan sendiri dan menjadi
lebih berbeda. Dia juga mengemukakan hipotesis bahwa ada dorongan ke atas untuk
mencapai kemampuan yang lebih besar, tetapi ada hambatan non-sosial yang
membuatnya hampir tidak mungkin untuk mengubah mereka (Festinger, 1954).Kedua,
berhentinya perbandingan antara diri sendiri dan orang laindisebabkan
permusuhan dan meremehkan pendapat. Hipotesis nya juga menyatakan bahwa
pergeseran pentingnya sebuah kelompok pembanding akan meningkatkan tekanan
terhadap keseragaman dengan kelompok itu. Namun, jika orang, gambar atau
kelompok pembanding terlalu berbeda dari evaluator,kecenderungan untuk
mempersempit kisaran keterbandingan menjadi lebih kuat.